🎑 Naskah Monolog Apakah Kita Sudah Merdeka

Sebelum membahas tentang contoh naskah monolog tersebut, sebaiknya mari kita perjelas kembali definisi dari monolog. Monolog adalah istilah keilmuan yang diambil dari kata “mono” yang artinya satu dan “log” dari kata logi yang artinya ilmu. Jadi secara harfiah, monolog adalah suatu ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran
\n\n \n\n\nnaskah monolog apakah kita sudah merdeka
Perlu kalian pahami, sekalipun monolog, sebuah teks drama maupun adegan tidak akan merasa mati. Pasalnya, penggunaan teks monolog ini dibangun berdasarkan emosi dan pesan yang bisa ditangkap dengan mudah oleh pendengar maupun pembaca. Oleh karena itu, sebuah teks monolog harus dibuat dengan benar agar pembaca maupun pendengar merasa tergugah. “Aku tak setuju pergi ke Dokter Jawa itu. Ia macam tukang sihir. Lama-lama kita jadi so Jawa semua. Ah sudah kita ke Bapak Tibo saja. Jelas ia suku kita…” kata suara lelaki. “Anak kau ini sudah mau lahir. Jangan so pikir Jawa atau Papua. Sekarang panggil itu Dokter,” kata suara perempuan.
Kemudian, cerita saat pengasingan oleh Pemerintah Hindia Belanda, hingga momen detik-detik Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sebagai sutradara, Wawan Sofwan menyebut, naskah monolog tentang Bung Karno ini lahir dari rangkaian riset dan observasi mendalam. “Naskah Besok Atau Tidak Sama Sekali ini sudah melewati proses yang
75 Tahun Indonesia dan Kolonialisme Modern. Warga memilih bendera dan umbul-umbul bernuasana merah putih di Alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (3/8/2020). Menjelang peringatan HUT Ke-75 RI, sejumlah pedagang mengaku penjualan bendera merah putih dan atribut 17 Agustus-an masih lesu akibat pandemi Covid-19.
\n \nnaskah monolog apakah kita sudah merdeka
Seolah begitu kemerdekaan itu direbut dan kita sudah ‘memilikinya’, merdeka itu cukup disimpan bersama lapisan sejarah lainnya. Merdeka seperti patung, seperti monumen, seperti papan persembahan. Semalam sebelum kemerdekaan diproklamasikan, Ir. Soekarno sudah melakukan musyawarah dengan para pemuka rayat dari seluruh tanah air. Barulah kemudian presiden pertama Republik Indonesia tersebut menyatakan bahwa Indonesia benar-benar merdeka sambil membacakan naskah Proklamasi: “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Naskah ini menjadi bukti Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, pada 2013 lalu Pemerintah menetapkan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia Tulisan Tangan Soekarno sebagai Benda Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 255/M/2013 tertanggal 27 Desember 2013.

Makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang paling utama tentunya adalah sebagai peringatan bahwa Indonesia sudah benar-benar terbebas dari penjajahan oleh negara mana pun. Indonesia sudah tidak berada di bawah aturan negara lain lagi. Oleh karena itu, Indonesia memiliki hak mengatur pemerintahan negaranya sendiri.

Merdeka berarti tidak lagi disuapi, dilindungi, dijaga dan diasuh oleh negara penjajah. Merdeka berarti harus cari makan dan bertahan hidup di atas kaki sendiri. Merdeka sama dengan tidak lagi ditindas, tidak diinjak-injak, tidak lagi dikadali oleh sang penjajah di bawah ancaman senjata, tetapi atas kemauan kita sendiri. Apakah guru mu tidak pernah memberitahukan kepada mu, bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945, jam 10 pagi di Jl. Pegangsaan Timur No 56, Bung Karno dan Bung Hatta telah memproklamirkan kemerdekaan kita. Proklamasi, kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekannya. Pengertian Monolog Menurut Para Ahli. Menurut Kabisch (1985:43), monolog adalah suatu percakapan yang dilakukan dengan diri sendiri. Sebagai seorang monolog, penggambaran bukan menggambarkan akan situasi sebagai monolog pengamat, tetapi juga memperjelas komentar. Sedangkan sebagai monolog konflik untuk membuat suatu keputusan dalam puncak alur. 2. Apakah isi naskah sudah sesuai dengan tema? 3. Apakah terdapat kritik yang disampaikan dalam naskah? 4. Apakah kritik disampaikan secara santun dan tidak menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan atau menampilkan kekerasan, sadis, pornoaksi, bias gender, dan ujaran kebencian? 5. Apakah terdapat unsur humor dalam naskah? 6. Apakah humor
BUDAYA YANG DI LUPAKAN. ( Di sebuah desa,terdapat seorang kakek yang sedang merenungkan budaya Indonesia yang mulai dilupakan oleh para pemuda) Indonesia,Indonesia itu negara yang terkenal akan keanekaragaman budaya nya.Budaya dan seni harusnya sudah mendarah daging di jiwa para penghuni ibu pertiwi ini.Tapi aku heran,mengapa,mengapa para
\n \nnaskah monolog apakah kita sudah merdeka
.