🎑 Naskah Monolog Apakah Kita Sudah Merdeka
Sebelum membahas tentang contoh naskah monolog tersebut, sebaiknya mari kita perjelas kembali definisi dari monolog. Monolog adalah istilah keilmuan yang diambil dari kata “mono” yang artinya satu dan “log” dari kata logi yang artinya ilmu. Jadi secara harfiah, monolog adalah suatu ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran Perlu kalian pahami, sekalipun monolog, sebuah teks drama maupun adegan tidak akan merasa mati. Pasalnya, penggunaan teks monolog ini dibangun berdasarkan emosi dan pesan yang bisa ditangkap dengan mudah oleh pendengar maupun pembaca. Oleh karena itu, sebuah teks monolog harus dibuat dengan benar agar pembaca maupun pendengar merasa tergugah. “Aku tak setuju pergi ke Dokter Jawa itu. Ia macam tukang sihir. Lama-lama kita jadi so Jawa semua. Ah sudah kita ke Bapak Tibo saja. Jelas ia suku kita…” kata suara lelaki. “Anak kau ini sudah mau lahir. Jangan so pikir Jawa atau Papua. Sekarang panggil itu Dokter,” kata suara perempuan.Makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang paling utama tentunya adalah sebagai peringatan bahwa Indonesia sudah benar-benar terbebas dari penjajahan oleh negara mana pun. Indonesia sudah tidak berada di bawah aturan negara lain lagi. Oleh karena itu, Indonesia memiliki hak mengatur pemerintahan negaranya sendiri.
Merdeka berarti tidak lagi disuapi, dilindungi, dijaga dan diasuh oleh negara penjajah. Merdeka berarti harus cari makan dan bertahan hidup di atas kaki sendiri. Merdeka sama dengan tidak lagi ditindas, tidak diinjak-injak, tidak lagi dikadali oleh sang penjajah di bawah ancaman senjata, tetapi atas kemauan kita sendiri. Apakah guru mu tidak pernah memberitahukan kepada mu, bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945, jam 10 pagi di Jl. Pegangsaan Timur No 56, Bung Karno dan Bung Hatta telah memproklamirkan kemerdekaan kita. Proklamasi, kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekannya. Pengertian Monolog Menurut Para Ahli. Menurut Kabisch (1985:43), monolog adalah suatu percakapan yang dilakukan dengan diri sendiri. Sebagai seorang monolog, penggambaran bukan menggambarkan akan situasi sebagai monolog pengamat, tetapi juga memperjelas komentar. Sedangkan sebagai monolog konflik untuk membuat suatu keputusan dalam puncak alur. 2. Apakah isi naskah sudah sesuai dengan tema? 3. Apakah terdapat kritik yang disampaikan dalam naskah? 4. Apakah kritik disampaikan secara santun dan tidak menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan atau menampilkan kekerasan, sadis, pornoaksi, bias gender, dan ujaran kebencian? 5. Apakah terdapat unsur humor dalam naskah? 6. Apakah humor