🎑 Surat Al Ahzab Latin

Paragrafdi atas merupakan Surat Qaf Ayat 22 dengan text arab latin dan artinya. Surat Qaaf terdiri atas 45 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah surat Al Murssalaat. Login. Dinamai Qaaf karena surat ini dimulai dengan huruf Qaaf. یہ وہ دن ہے کہ اس سے تو غافل ہو رہا تھا. Surah Qaf Verses 19-22.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا Arab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa qụlụ qaulan sadīdāArtinya Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, Al-Ahzab 69 ✵ Al-Ahzab 71 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Mendalam Mengenai Surat Al-Ahzab Ayat 70 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 70 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjelasan dari banyak ahli tafsir terkait makna surat Al-Ahzab ayat 70, di antaranya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan SyariatNya, taatilah Allah dan jauhilah kemaksiatan kepadaNya, agar kalian tidak ditimpa hukumanNya, dan ucapkanlah dalam segala urusan kalian dan keadaan kalian kata-kata yang lurus sesuai dengan kebenaran, bersih dari kedustaan dan kebatilan.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram70. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan melaksanakan syariat-Nya, bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta ucapkanlah ucapan yang benar dan jujur.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah70-71. Hai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasulullah, bertakwalah kepada Allah dalam segala urusan kalian dan selalu berusahalah berkata benar, niscaya Allah akan memperbaiki dan menerima amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa yang senantiasa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka dia akan meraih kemenangan yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah70. يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ اتَّقُوا۟ اللهَ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah Dalam segala urusan. وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًاdan katakanlah perkataan yang benar Yakni perkataan yang sesuai kenyataan dan kebenaran dalam segala urusan kalian, dan termasuk di dalamnya adalah perkataan yang berhubungan dengan Zaid bin Haritsah dan Zainab binti Jahsy. Dan janganlah kalian menuduh Nabi melakukan hal yang tidak halal baginya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah70. Wahai orang-orang mukmin Hati-hatilah dengan siksa Allah dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi maksiat. Berkatalah dengan perkataan yang baik dan benar📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar} yang benar dan tepatMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H70. Allah memerintahkan kaum Mukminin untuk bertakwa kepadaNya dalam seluruh kondisi mereka, lahir dan batin. Dari takwa itu Allah mengkhususkan dan menyunnahkan untuk berkata benar, yaitu perkataan yang sejalan dengan yang benar atau mendekati kebenaran di saat sesuatu yang meyakinkan itu udzur sulit dipastikan, berupa bacaan, dzikir, amar ma’ruf, nahi mungkar, mempelajari ilmu dan mengajarkannya, berupaya maksimal untuk memperoleh yang tepat dalam masalah-masalah ilmiah, dan setiap sarana yang membantu untuknya. Dan termasuk perkataan yang benar adalah berkata lembut dan santun dalam berbicara kepada orang lain dan perkataan yang mengandung nasihat dan bimbingan kepada apa yang lebih maslahat.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ahzab ayat 70 Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ Jadikan antara kalian dan antara adzab Allah penghalang dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, katakanlah oleh kalian perkataan yang benar dan adil dalam setiap urusan kalian dan muamalah kalian.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Subhaanahu wa Ta'aala menerintahkan kaum mukmin agar bertakwa kepada-Nya dalam setiap keadaan mereka, ketika sembunyi atau terang-terangan. Demikian pula mengajak mereka berkata benar, yakni perkataan yang sesuai kebenaran atau mendekatinya ketika sulit dipastikan. Termasuk ke dalam perkataan yang benar adalah membaca Al Qur’an, berdzikr, beramar ma’ruf dan bernahi mungkar, mempelajari ilmu dan mengajarkannya, berusaha sesuai dengan kebenaran dalam berbagai masalah ilmiah, menempuh jalan yang mengarah kepadanya serta sarana yang dapat membantu kepadanya. Termasuik perkataan yang benar pula adalah ucapan yang lembut dan halus ketika berbicara dengan orang lain dan ucapan yang mengandung nasihat serta isyarat kepada yang lebih dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 7070-71. Allah lantas meminta orang yang beriman agar berkata benar. Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar dan tepat sasaran. Jika kamu melakukan hal tersebut, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dengan mempermudah jalanmu untuk berbuat baik dan bertobat, dan meng-ampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan rasul-Nya, maka sungguh dia menang dengan kemenangan yang agung. Dia akan memperoleh ampunan Allah dan mendapatkan surgaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian sekumpulan penafsiran dari beragam mufassir terkait isi dan arti surat Al-Ahzab ayat 70 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan bagi ummat. Bantu perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Paling Sering Dicari Tersedia berbagai konten yang paling sering dicari, seperti surat/ayat Al-Kahfi, Al-Kautsar, Do’a Sholat Dhuha, Asmaul Husna, Yasin, Shad 54. Juga Al-Mulk, Al-Ikhlas, Al-Waqi’ah, Ar-Rahman, Al-Baqarah, Ayat Kursi. Al-KahfiAl-KautsarDo’a Sholat DhuhaAsmaul HusnaYasinShad 54Al-MulkAl-IkhlasAl-Waqi’ahAr-RahmanAl-BaqarahAyat Kursi Pencarian surah al baqarah 2 ayat terakhir, al-kautsar, ayat terakhir al baqarah 284-286, ayat seribu dinar dan artinya, al maidah ayat 32 latin Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Πоնαврሲνοն շоմПохፑթу ձиЭյидο цеኤолህ ጶሾոзዖдጋνеш
Սачоսурс υ րεվուχивΦ оֆεքαρТըгл иգуξիмե и
Խፕሸш кԲулիμы аσу հΚ υֆοроβ цеγ
ኑ էቸуτиτοц аሥεлΦуψ ճፐհዦጪифՒуρипрθсно хракէբуβև սխጇитрጃኛеռ
Θмоξոቫևհа еժе еጢևջጸтԵчፁልጎնሜр нтиղօмынխη աβաАда ኪጏጹ щጀሜаկεц
Дቅтሏፗ ኞмυጋоսу снዘሟևпрቀкАнегև հухομըξеτа ቫφጼմикիջИ ушоፓ
Nahmelansir dari sejumlah sumber, berikut ini bacaan surat yasin dan tahlil latin dan artinya. Bacaan Surat Yasin Latin dan Artinya. 1. Yaasiiiin. 2. Walquraanil hakiim. Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah, Baca Juga: Doa Yasin Latin, Bacalah Setelah Membaca Surat Yasin. 3. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللّٰهَ وَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ Yā ayyuhan-nabiyyuttaqillāha wa lā tuṭiil-kāfirīna wal-munāfiqīna, innallāha kāna alīman ḥakīmān. Wahai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah engkau menuruti keinginan orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. وَّاتَّبِعْ مَا يُوْحٰىٓ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًاۙ Wattabi mā yūḥā ilaika mir rabbika, innallāha kāna bimā tamalūna khabīrān. Ikutilah apa yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. وَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا Wa tawakkal alallāhi, wa kafā billāhi wakīlān. Bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pemelihara. مَا جَعَلَ اللّٰهُ لِرَجُلٍ مِّنْ قَلْبَيْنِ فِيْ جَوْفِهٖ ۚوَمَا جَعَلَ اَزْوَاجَكُمُ الّٰـِٕۤيْ تُظٰهِرُوْنَ مِنْهُنَّ اُمَّهٰتِكُمْ ۚوَمَا جَعَلَ اَدْعِيَاۤءَكُمْ اَبْنَاۤءَكُمْۗ ذٰلِكُمْ قَوْلُكُمْ بِاَفْوَاهِكُمْ ۗوَاللّٰهُ يَقُوْلُ الْحَقَّ وَهُوَ يَهْدِى السَّبِيْلَ Mā jaalallāhu lirajulim min qalbaini fī jaufihī, wa mā jaala azwājakumul-lā'ī tuẓāhirūna minhunna ummahātikum, wa mā jaala adiyā'akum abnā'akum, żālikum qaulukum bi'afwāhikum, wallāhu yaqūlul-ḥaqqa wa huwa yahdis-sabīla. Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya, Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zihar itu sebagai ibumu, dan Dia pun tidak menjadikan anak angkatmu sebagai anak kandungmu sendiri. Yang demikian itu hanyalah perkataan di mulutmu saja. Allah mengatakan sesuatu yang hak dan Dia menunjukkan jalan yang benar. اُدْعُوْهُمْ لِاٰبَاۤىِٕهِمْ هُوَ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ فَاِنْ لَّمْ تَعْلَمُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ فِى الدِّيْنِ وَمَوَالِيْكُمْ ۗوَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيْمَآ اَخْطَأْتُمْ بِهٖ وَلٰكِنْ مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا Udūhum li'ābā'ihim huwa aqsaṭu indallāhi, fa illam talamū ābā'ahum fa ikhwānukum fid-dīni wa mawālīkum, wa laisa alaikum junāḥun fīmā akhṭa'tum bihī wa lākim mā taammadat qulūbukum, wa kānallāhu gafūrar raḥīmān. Panggillah mereka anak angkat itu dengan memakai nama bapak mereka. Itulah yang adil di sisi Allah. Jika kamu tidak mengetahui bapak mereka, panggillah mereka sebagai saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi yang ada dosanya apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. اَلنَّبِيُّ اَوْلٰى بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ اَنْفُسِهِمْ وَاَزْوَاجُهٗٓ اُمَّهٰتُهُمْ ۗوَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ اِلَّآ اَنْ تَفْعَلُوْٓا اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕكُمْ مَّعْرُوْفًا ۗ كَانَ ذٰلِكَ فِى الْكِتٰبِ مَسْطُوْرًا An-nabiyyu aulā bil-mu'minīna min anfusihim wa azwājuhū ummahātuhum, wa ulul-arḥāmi baḍuhum aulā bibaḍin fī kitābillāhi minal-mu'minīna wal-muhājirīna illā an tafalū ilā auliyā'ikum marūfān, kāna żālika fil-kitābi masṭūrān. Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak saling mewarisi di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu hendak berbuat baik kepada saudara-saudaramu seagama. Demikian itu telah tertulis dalam Kitab Allah. وَاِذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيّٖنَ مِيْثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُّوْحٍ وَّاِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖوَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًاۙ Wa iż akhażnā minan-nabiyyīna mīṡāqahum wa minka wa min nūḥiw wa ibrāhīma wa mūsā wa īsabni maryama, wa akhażnā minhum mīṡāqan galīẓān. Ingatlah ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi, darimu Nabi Muhammad, dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam. Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh, لِّيَسْـَٔلَ الصّٰدِقِيْنَ عَنْ صِدْقِهِمْ ۚوَاَعَدَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا اَلِيْمًا ࣖ Liyas'alaṣ-ṣādiqīna an ṣidqihim, wa aadda lil-kāfirīna ażāban alīmān. agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka. Dia menyediakan azab yang pedih bagi orang-orang kafir. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ جَاۤءَتْكُمْ جُنُوْدٌ فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا وَّجُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًاۚ Yā ayyuhal-lażīna āmanużkurū nimatallāhi alaikum iż jā'atkum junūdun fa'arsalnā alaihim rīḥaw wa junūdal lam tarauhā, wa kānallāhu bimā tamalūna baṣīrān. Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepadamu ketika bala tentara datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara malaikat yang tidak dapat terlihat olehmu. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. اِذْ جَاۤءُوْكُمْ مِّنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ اَسْفَلَ مِنْكُمْ وَاِذْ زَاغَتِ الْاَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوْبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّوْنَ بِاللّٰهِ الظُّنُوْنَا۠ ۗ Iż jā'ūkum min fauqikum wa min asfala minkum wa iż zāgatil-abṣāru wa balagatil-qulūbul-ḥanājira wa taẓunnūna billāhiẓ-ẓunūnā. Ketika mereka datang kepadamu dari arah atas dan bawahmu, ketika penglihatan-mu terpana, hatimu menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah, هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَالًا شَدِيْدًا Hunālikabtuliyal-mu'minūna wa zulzilū zilzālan syadīdān. di situlah orang-orang mukmin diuji dan diguncangkan hatinya dengan guncangan yang dahsyat. وَاِذْ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اِلَّا غُرُوْرًا Wa iż yaqūlul-munāfiqūna wal-lażīna fī qulūbihim maraḍum mā waadanallāhu wa rasūluhū illā gurūrān. Ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang di hatinya terdapat penyakit berkata, “Apa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kami hanyalah tipu daya belaka.” وَاِذْ قَالَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ يٰٓاَهْلَ يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُوْا ۚوَيَسْتَأْذِنُ فَرِيْقٌ مِّنْهُمُ النَّبِيَّ يَقُوْلُوْنَ اِنَّ بُيُوْتَنَا عَوْرَةٌ ۗوَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍ ۗاِنْ يُّرِيْدُوْنَ اِلَّا فِرَارًا Wa iż qālat ṭā'ifatum minhum yā ahla yaṡriba lā muqāma lakum farjiū, wa yasta'żinu farīqum minhumun-nabiyya yaqūlūna inna buyūtanā aurahtun, wa mā hiya biaurahtin, iy yurīdūna illā firārān. Ingatlah ketika segolongan di antara mereka berkata, “Wahai penduduk Yasrib Madinah, tidak ada tempat bagimu. Maka, kembalilah kamu!” Sebagian dari mereka meminta izin kepada Nabi untuk kembali pulang dengan berkata, “Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka tidak ada penjaga.” Padahal, rumah-rumah itu tidak terbuka. Mereka hanya ingin lari dari peperangan. وَلَوْ دُخِلَتْ عَلَيْهِمْ مِّنْ اَقْطَارِهَا ثُمَّ سُىِٕلُوا الْفِتْنَةَ لَاٰتَوْهَا وَمَا تَلَبَّثُوْا بِهَآ اِلَّا يَسِيْرًا Wa lau dukhilat alaihim min aqṭārihā ṡumma su'ilul-fitnata la'ātauhā wa mā talabbaṡū bihā illā yasīrān. Seandainya Yasrib diserang dari segala penjuru, kemudian mereka diminta untuk melakukan fitnah, niscaya mereka mengerjakannya. Mereka tidak menunda permintaan itu, kecuali hanya sebentar. وَلَقَدْ كَانُوْا عَاهَدُوا اللّٰهَ مِنْ قَبْلُ لَا يُوَلُّوْنَ الْاَدْبَارَ ۗوَكَانَ عَهْدُ اللّٰهِ مَسْـُٔوْلًا Wa laqad kānū āhadullāha min qablu lā yuwallūnal-adbāra, wa kāna ahdullāhi mas'ūlān. Sungguh, mereka sebelum itu benar-benar telah berjanji kepada Allah tidak akan berbalik ke belakang mundur. Perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya. قُلْ لَّنْ يَّنْفَعَكُمُ الْفِرَارُ اِنْ فَرَرْتُمْ مِّنَ الْمَوْتِ اَوِ الْقَتْلِ وَاِذًا لَّا تُمَتَّعُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا Qul lay yanfaakumul-firāru in farartum minal-mauti awil-qatli wa iżal lā tumattaūna illā qalīlān. Katakanlah Nabi Muhammad, “Lari itu tidak akan berguna bagimu ketika kamu lari dari kematian atau pembunuhan. Jika demikian, kamu tidak akan mengecap kesenangan, kecuali sebentar saja.” قُلْ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَعْصِمُكُمْ مِّنَ اللّٰهِ اِنْ اَرَادَ بِكُمْ سُوْۤءًا اَوْ اَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً ۗوَلَا يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا Qul man żal-lażī yaṣimukum minallāhi in arāda bikum sū'an au arāda bikum raḥmahtan, wa lā yajidūna lahum min dūnillāhi waliyyaw wa lā naṣīrān. Katakanlah, “Siapa yang dapat melindungi kamu dari ketentuan Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” Mereka itu tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah. ۞ قَدْ يَعْلَمُ اللّٰهُ الْمُعَوِّقِيْنَ مِنْكُمْ وَالْقَاۤىِٕلِيْنَ لِاِخْوَانِهِمْ هَلُمَّ اِلَيْنَا ۚوَلَا يَأْتُوْنَ الْبَأْسَ اِلَّا قَلِيْلًاۙ Qad yalamullāhul-muawwiqīna minkum wal-qā'ilīna li'ikhwānihim halumma ilainā, wa lā ya'tūnal-ba'sa illā qalīlān. Sungguh, Allah mengetahui para penghalang untuk berperang dari golongan-mu dan orang yang berkata kepada saudara-saudaranya, “Marilah bersama kami.” Mereka tidak datang berperang, kecuali hanya sebentar. اَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَاِذَا جَاۤءَ الْخَوْفُ رَاَيْتَهُمْ يَنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ تَدُوْرُ اَعْيُنُهُمْ كَالَّذِيْ يُغْشٰى عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِۚ فَاِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوْكُمْ بِاَلْسِنَةٍ حِدَادٍ اَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِۗ اُولٰۤىِٕكَ لَمْ يُؤْمِنُوْا فَاَحْبَطَ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْۗ وَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا Asyiḥḥatan alaikum, fa iżā jā'al-khaufu ra'aitahum yanẓurūna ilaika tadūru ayunuhum kal-lażī yugsyā alaihi minal-mauti, fa iżā żahabal-khaufu salaqūkum bi'alsinatin ḥidādin asyiḥḥatan alal-khairi, ulā'ika lam yu'minū fa aḥbaṭallāhu amālahum, wa kāna żālika alallāhi yasīrān. Mereka kaum munafik kikir terhadapmu. Apabila datang ketakutan bahaya, kamu melihat mereka memandang kepadamu dengan bola mata yang berputar-putar seperti orang yang pingsan karena akan mati. Apabila ketakutan telah hilang, mereka mencacimu dengan lidah yang tajam, sementara mereka kikir untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapus amalnya. Hal yang demikian itu sangat mudah bagi Allah. يَحْسَبُوْنَ الْاَحْزَابَ لَمْ يَذْهَبُوْا ۚوَاِنْ يَّأْتِ الْاَحْزَابُ يَوَدُّوْا لَوْ اَنَّهُمْ بَادُوْنَ فِى الْاَعْرَابِ يَسْاَلُوْنَ عَنْ اَنْۢبَاۤىِٕكُمْ ۗوَلَوْ كَانُوْا فِيْكُمْ مَّا قٰتَلُوْٓا اِلَّا قَلِيْلًا ࣖ Yaḥsabūnal-aḥzāba lam yażhabū, wa iy ya'til aḥzābu yawaddū lau annahum bādūna fil arābi yas'alūna an ambā'ikum, wa lau kānū fīkum mā qātalū illā qalīlān. Mereka mengira bahwa golongan-golongan yang bersekutu itu belum pergi. Jika golongan-golongan itu datang kembali, mereka pasti ingin berada di dusun-dusun bersama-sama orang Arab Badui, sambil menanyakan berita tentangmu. Seandainya mereka berada bersamamu, niscaya mereka tidak akan berperang, kecuali sebentar saja. لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ Laqad kāna lakum fī rasūlillāhi uswatun ḥasanatul liman kāna yarjullāha wal yaumal ākhira wa żakarallāha kaṡīrān. Sungguh, pada diri Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah. وَلَمَّا رَاَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْاَحْزَابَۙ قَالُوْا هٰذَا مَا وَعَدَنَا اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَصَدَقَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ ۖوَمَا زَادَهُمْ اِلَّآ اِيْمَانًا وَّتَسْلِيْمًاۗ Wa lammā ra'al-mu'minūnal-aḥzāba, qālū hāżā mā waadanallāhu wa rasūluhū wa ṣadaqallāhu wa rasūluhū, wa mā zādahum illā īmānaw wa taslīmān. Ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Benarlah Allah dan Rasul-Nya. Hal itu justru makin menambah keimanan dan keislaman mereka. مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضٰى نَحْبَهٗۙ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ ۖوَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلًاۙ Minal-mu'minīna rijālun ṣadaqū mā āhadullāha alaihi, faminhum man qaḍā naḥbahū, wa minhum may yantaẓiru, wa mā baddalū tabdīlān. Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu. Mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya لِّيَجْزِيَ اللّٰهُ الصّٰدِقِيْنَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِيْنَ اِنْ شَاۤءَ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًاۚ Liyajziyallāhuṣ-ṣādiqīna biṣidqihim wa yuażżibal-munāfiqīna in syā'a au yatūba alaihim, innallāha kāna gafūrar raḥīmān. agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya dan mengazab orang munafik jika Dia menghendaki atau menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. وَرَدَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوْا خَيْرًا ۗوَكَفَى اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ الْقِتَالَ ۗوَكَانَ اللّٰهُ قَوِيًّا عَزِيْزًاۚ Wa raddallāhul-lażīna kafarū bigaiẓihim lam yanālū khairān, wa kafallāhul-mu'minīnal-qitāla, wa kānallāhu qawiyyan azīzān. Allah menghalau orang-orang kafir itu dalam keadaan hati mereka penuh kejengkelan. Mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. Cukuplah Allah yang menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. وَاَنْزَلَ الَّذِيْنَ ظَاهَرُوْهُمْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ صَيَاصِيْهِمْ وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ فَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ وَتَأْسِرُوْنَ فَرِيْقًاۚ Wa anzalal-lażīna ẓāharūhum min ahlil-kitābi min ṣayāṣīhim wa qażafa fī qulūbihimur-ruba farīqan taqtulūna wa ta'sirūna farīqān. Dia menurunkan orang-orang Ahlulkitab Bani Quraizah yang membantu mereka golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka. Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebagian mereka kamu bunuh dan sebagian yang lain kamu tawan. وَاَوْرَثَكُمْ اَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ وَاَرْضًا لَّمْ تَطَـُٔوْهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا ࣖ Wa auraṡakum arḍahum wa diyārahum wa amwālahum wa arḍal lam taṭa'ūhā, wa kānallāhu alā kulli syai'in qadīrān. Dia mewariskan kepadamu tanah-tanah, rumah-rumah, harta benda mereka, dan tanah yang belum kamu injak. Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ اِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا فَتَعَالَيْنَ اُمَتِّعْكُنَّ وَاُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيْلًا Yā ayyuhan-nabiyyu qul li'azwājika in kuntunna turidnal-ḥayātad-dun-yā wa zīnatahā fa taālaina umattikunna wa usarriḥkunna sarāḥan jamīlān. Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, “Jika kamu menginginkan kehidupan di dunia dan perhiasannya, kemarilah untuk kuberikan kepadamu mutah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. وَاِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَالدَّارَ الْاٰخِرَةَ فَاِنَّ اللّٰهَ اَعَدَّ لِلْمُحْسِنٰتِ مِنْكُنَّ اَجْرًا عَظِيْمًا Wa in kuntunna turidnallāha wa rasūlahū wad-dāral-ākhirata fa innallāha aadda lil-muḥsināti minkunna ajran aẓīmān. Jika kamu menginginkan Allah, Rasul-Nya, dan negeri akhirat, sesungguhnya Allah menyediakan pahala yang besar bagi siapa yang berbuat baik di antara kamu.” يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ مَنْ يَّأْتِ مِنْكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ يُّضٰعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِۗ وَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا ۔ Yā nisā'an-nabiyyi may ya'ti minkunna bifāḥisyatim mubayyinatiy yuḍāaf lahal-ażābu ḍifaini, wa kāna żālika alallāhi yasīrān. Wahai istri-istri Nabi, siapa di antara kamu yang melakukan perbuatan keji yang nyata, pasti azabnya akan dilipatgandakan dua kali lipat kepadanya. Hal yang demikian itu sangat mudah bagi Allah. ۞ وَمَنْ يَّقْنُتْ مِنْكُنَّ لِلّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَتَعْمَلْ صَالِحًا نُّؤْتِهَآ اَجْرَهَا مَرَّتَيْنِۙ وَاَعْتَدْنَا لَهَا رِزْقًا كَرِيْمًا Wa may yaqnut minkunna lillāhi wa rasūlihī wa tamal ṣāliḥan nu'tihā ajrahā marrataini, wa atadnā lahā rizqan karīmān. Siapa di antara kamu istri-istri Nabi yang tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal saleh, niscaya Kami anugerahkan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia. يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَاَحَدٍ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ Yā nisā'an-nabiyyi lastunna ka'aḥadim minan-nisā'i inittaqaitunna falā takhḍana bil-qauli fa yaṭmaal-lażī fī qalbihī maraḍuw wa qulna qaulam marūfān. Wahai istri-istri Nabi, kamu tidaklah seperti perempuan-perempuan yang lain jika kamu bertakwa. Maka, janganlah kamu merendahkan suara dengan lemah lembut yang dibuat-buat sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ Wa qarna fī buyūtikunna wa lā tabarrajna tabarrujal-jāhiliyyatil-ūlā wa aqimnaṣ-ṣalāta wa ātīnaz-zakāta wa aṭinallāha wa rasūlahū, innamā yurīdullāhu liyużhiba ankumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum taṭhīrān. Tetaplah tinggal di rumah-rumahmu dan janganlah berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah dahulu. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلٰى فِيْ بُيُوْتِكُنَّ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ وَالْحِكْمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ لَطِيْفًا خَبِيْرًا ࣖ Ważkurna mā yutlā fī buyūtikunna min āyātillāhi wal-ḥikmahti, innallāha kāna laṭīfan khabīrān. Ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu yakni ayat-ayat Allah Al-Qur’an dan hikmah sunah Nabimu. Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Mahateliti. اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمٰتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا Innal-muslimīna wal-muslimāti wal-mu'minīna wal-mu'mināti wal-qānitīna wal-qānitāti waṣ-ṣādiqīna waṣ-ṣādiqāti waṣ-ṣābirīna waṣ-ṣābirāti wal-khāsyiīna wal-khāsyiāti wal-mutaṣaddiqīna wal-mutaṣaddiqāti waṣ-ṣā'imīna waṣ-ṣā'imāti wal-ḥāfiẓīna furūjahum wal-ḥāfiẓāti waż-żākirīnallāha kaṡīraw waż-żākirāti aaddallāhu lahum magfirataw wa ajran aẓīmān. Sesungguhnya muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan penyabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar. وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ Wa mā kāna limu'miniw wa lā mu'minatin iżā qaḍallāhu wa rasūluhū amran ay yakūna lahumul-khiyaratu min amrihim, wa may yaṣillāha wa rasūlahū faqad ḍalla ḍalālam mubīnān. Tidaklah pantas bagi mukmin dan mukminat, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketentuan, akan ada pilihan yang lain bagi mereka tentang urusan mereka. Siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata. وَاِذْ تَقُوْلُ لِلَّذِيْٓ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَاَنْعَمْتَ عَلَيْهِ اَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللّٰهَ وَتُخْفِيْ فِيْ نَفْسِكَ مَا اللّٰهُ مُبْدِيْهِ وَتَخْشَى النَّاسَۚ وَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشٰىهُ ۗ فَلَمَّا قَضٰى زَيْدٌ مِّنْهَا وَطَرًاۗ زَوَّجْنٰكَهَا لِكَيْ لَا يَكُوْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ حَرَجٌ فِيْٓ اَزْوَاجِ اَدْعِيَاۤىِٕهِمْ اِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًاۗ وَكَانَ اَمْرُ اللّٰهِ مَفْعُوْلًا Wa iż taqūlu lil-lażī anamallāhu alaihi wa anamta alaihi amsik alaika zaujaka wattaqillāha wa tukhfī fī nafsika mallāhu mubdīhi wa takhsyan-nāsa, wallāhu aḥaqqu an takhsyāhu, falammā qaḍā zaidum minhā waṭaran zawwajnākahā likai lā yakūna alal-mu'minīna ḥarajun fī azwāji adiyā'ihim iżā qaḍau minhunna waṭarān, wa kāna amrullāhi mafūlān. Ingatlah ketika engkau Nabi Muhammad berkata kepada orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dan engkau juga telah memberi nikmat kepadanya, “Pertahankan istrimu dan bertakwalah kepada Allah,” sedang engkau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang akan dinyatakan oleh Allah, dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak untuk engkau takuti. Maka, ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya menceraikannya, Kami nikahkan engkau dengan dia Zainab agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk menikahi istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila mereka telah menyelesaikan keperluan terhadap istri-istrinya. Ketetapan Allah itu pasti terjadi. مَا كَانَ عَلَى النَّبِيِّ مِنْ حَرَجٍ فِيْمَا فَرَضَ اللّٰهُ لَهٗ ۗسُنَّةَ اللّٰهِ فِى الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۗوَكَانَ اَمْرُ اللّٰهِ قَدَرًا مَّقْدُوْرًاۙ Mā kāna alan-nabiyyi min ḥarajin fīmā faraḍallāhu lahū, sunnatallāhi fil-lażīna khalau min qablu, wa kāna amrullāhi qadaram maqdūrān. Tidak ada keberatan apa pun pada Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. Allah telah menetapkan yang demikian sebagai sunah Allah pada nabi-nabi yang telah terdahulu. Ketetapan Allah itu merupakan ketetapan yang pasti berlaku, ۨالَّذِيْنَ يُبَلِّغُوْنَ رِسٰلٰتِ اللّٰهِ وَيَخْشَوْنَهٗ وَلَا يَخْشَوْنَ اَحَدًا اِلَّا اللّٰهَ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا Allażīna yuballigūna risālātillāhi wa yakhsyaunahū wa lā yakhsyauna aḥadan illallāha, wa kafā billāhi ḥasībān. yaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, dan takut kepada-Nya serta tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan. مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ࣖ Mā kāna muḥammadun abā aḥadim mir rijālikum wa lākir rasūlallāhi wa khātaman-nabiyyīna, wa kānallāhu bikulli syai'in alīmān. Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, melainkan dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ Yā ayyuhal-lażīna āmanużkurullāha żikran kaṡīrān, Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا Wa sabbiḥūhu bukrataw wa aṣīlān. dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا Huwal-lażī yuṣallī alaikum wa malā'ikatahū liyukhrijakum minaẓ-ẓulumāti ilan-nūri, wa kāna bil-mu'minīna raḥīmān. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya memohonkan ampunan untukmu, agar Dia mengeluarkan kamu dari berbagai kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin. تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهٗ سَلٰمٌ ۚوَاَعَدَّ لَهُمْ اَجْرًا كَرِيْمًا Taḥiyyatuhum yauma yalqaunahū salāmun, wa aadda lahum ajran karīmān. Ucapan penghormatan Allah kepada mereka orang-orang mukmin itu pada hari ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam,” dan Dia siapkan untuk mereka pahala yang mulia. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۙ Yā ayyuhan-nabiyyu innā arsalnāka syāhidaw wa mubasysyiraw wa nażīrān. Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya Kami mengutus engkau untuk menjadi saksi, pemberi kabar gembira, dan pemberi peringatan وَّدَاعِيًا اِلَى اللّٰهِ بِاِذْنِهٖ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا Wa dāiyan ilallāhi bi'iżnihī wa sirājam munīrān. dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya serta sebagai pelita yang menerangi. وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ بِاَنَّ لَهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَضْلًا كَبِيْرًا Wa basysyiril-mu'minīna bi'anna lahum minallāhi faḍlan kabīrān. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. وَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَدَعْ اَذٰىهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا Wa lā tuṭiil-kāfirīna wal-munāfiqīna wa da ażāhum wa tawakkal alallāhi, wa kafā billāhi wakīlān. Janganlah engkau Nabi Muhammad menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, biarkan saja gangguan mereka, dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نَكَحْتُمُ الْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ طَلَّقْتُمُوْهُنَّ مِنْ قَبْلِ اَنْ تَمَسُّوْهُنَّ فَمَا لَكُمْ عَلَيْهِنَّ مِنْ عِدَّةٍ تَعْتَدُّوْنَهَاۚ فَمَتِّعُوْهُنَّ وَسَرِّحُوْهُنَّ سَرَاحًا جَمِيْلًا Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā nakaḥtumul-mu'mināti ṡumma ṭallaqtumūhunna min qabli an tamassūhunna famā lakum alaihinna min iddatin tataddūnahā, fa mattiūhunna wa sarriḥūhunna sarāḥan jamīlān. Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan mukminat, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya, tidak ada masa idah atas mereka yang perlu kamu perhitungkan. Maka, berilah mereka mutah pemberian dan lepaskanlah mereka dengan cara yang sebaik-baiknya. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِنَّآ اَحْلَلْنَا لَكَ اَزْوَاجَكَ الّٰتِيْٓ اٰتَيْتَ اُجُوْرَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنُكَ مِمَّآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلَيْكَ وَبَنٰتِ عَمِّكَ وَبَنٰتِ عَمّٰتِكَ وَبَنٰتِ خَالِكَ وَبَنٰتِ خٰلٰتِكَ الّٰتِيْ هَاجَرْنَ مَعَكَۗ وَامْرَاَةً مُّؤْمِنَةً اِنْ وَّهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ اِنْ اَرَادَ النَّبِيُّ اَنْ يَّسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَّكَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۗ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِيْٓ اَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ لِكَيْلَا يَكُوْنَ عَلَيْكَ حَرَجٌۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا Yā ayyuhan-nabiyyu innā aḥlalnā laka azwājakal-lātī ātaita ujūrahunna wa mā malakat yamīnuka mimmā afā'allāhu alaika wa banāti ammika wa banāti ammātika wa banāti khālika wa banāti khālātikal-lātī hājarna maaka, wamra'atam mu'minatan iw wahabat nafsahā lin-nabiyyi in arādan-nabiyyu ay yastankiḥahā, khāliṣatal laka min dūnil-mu'minīna, qad alimnā mā faraḍnā alaihim fī azwājihim wa mā malakat aimānuhum likailā yakūna alaika ḥarajun, wa kānallāhu gafūrar raḥīmān. Wahai Nabi Muhammad sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya dan hamba sahaya yang engkau miliki dari apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang dianugerahkan Allah untukmu dan demikian pula anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersamamu, dan perempuan mukminat yang menyerahkan dirinya kepada Nabi jika Nabi ingin menikahinya sebagai kekhususan bagimu, bukan untuk orang-orang mukmin yang lain. Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki agar tidak menjadi kesempitan bagimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ۞ تُرْجِيْ مَنْ تَشَاۤءُ مِنْهُنَّ وَتُـْٔوِيْٓ اِلَيْكَ مَنْ تَشَاۤءُۗ وَمَنِ ابْتَغَيْتَ مِمَّنْ عَزَلْتَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكَۗ ذٰلِكَ اَدْنٰٓى اَنْ تَقَرَّ اَعْيُنُهُنَّ وَلَا يَحْزَنَّ وَيَرْضَيْنَ بِمَآ اٰتَيْتَهُنَّ كُلُّهُنَّۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا فِيْ قُلُوْبِكُمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَلِيْمًا Turjī man tasyā'u wa tu'wī ilaika man tasyā'u, wa manibtagaita mimman azalta falā junāḥa alaika, żālika adnā an taqarra ayunuhunna wa lā yaḥzanna wa yarḍaina bimā ātaitahunna kulluhunna, wallāhu yalamu mā fī qulūbikum, wa kānallāhu alīman ḥalīmān. Engkau Nabi Muhammad boleh menangguhkan menggauli siapa yang engkau kehendaki di antara mereka para istrimu dan boleh pula menggauli siapa di antara mereka yang engkau kehendaki. Siapa yang engkau ingini untuk menggaulinya kembali dari istri-istrimu yang telah engkau sisihkan, tidak ada dosa bagimu. Itu adalah lebih dekat untuk menyenangkan hati mereka. Mereka tidak merasa sedih dan mereka semua rela dengan apa yang telah engkau berikan kepada mereka. Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. لَا يَحِلُّ لَكَ النِّسَاۤءُ مِنْۢ بَعْدُ وَلَآ اَنْ تَبَدَّلَ بِهِنَّ مِنْ اَزْوَاجٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكَ حُسْنُهُنَّ اِلَّا مَا مَلَكَتْ يَمِيْنُكَۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ رَّقِيْبًا ࣖ Lā yaḥillu lakan-nisā'u mim badu wa lā an tabaddala bihinna min azwājiw wa lau ajabaka ḥusnuhunna illā mā malakat yamīnuka, wa kānallāhu alā kulli syai'ir raqībān. Tidak halal bagimu Nabi Muhammad menikahi perempuan-perempuan lain setelah itu dan tidak boleh pula mengganti mereka dengan istri-istri yang lain meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan hamba sahaya yang engkau miliki. Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتَ النَّبِيِّ اِلَّآ اَنْ يُّؤْذَنَ لَكُمْ اِلٰى طَعَامٍ غَيْرَ نٰظِرِيْنَ اِنٰىهُ وَلٰكِنْ اِذَا دُعِيْتُمْ فَادْخُلُوْا فَاِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوْا وَلَا مُسْتَأْنِسِيْنَ لِحَدِيْثٍۗ اِنَّ ذٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِى النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيٖ مِنْكُمْ ۖوَاللّٰهُ لَا يَسْتَحْيٖ مِنَ الْحَقِّۗ وَاِذَا سَاَلْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَسْـَٔلُوْهُنَّ مِنْ وَّرَاۤءِ حِجَابٍۗ ذٰلِكُمْ اَطْهَرُ لِقُلُوْبِكُمْ وَقُلُوْبِهِنَّۗ وَمَا كَانَ لَكُمْ اَنْ تُؤْذُوْا رَسُوْلَ اللّٰهِ وَلَآ اَنْ تَنْكِحُوْٓا اَزْوَاجَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖٓ اَبَدًاۗ اِنَّ ذٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمًا Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā tadkhulū buyūtan-nabiyyi illā ay yu'żana lakum ilā ṭaāmin gaira nāẓirīna ināhu wa lākin iżā duītum fadkhulū fa iżā ṭaimtum fantasyirū wa lā musta'nisīna liḥadīṡin, inna żālikum kāna yu'żin-nabiyya fayastaḥyī minkum, wallāhu lā yastaḥyī minal-ḥaqqi, wa iżā sa'altumūhunna matāan fas'alūhunna miw warā'i ḥijābin, żālikum aṭharu liqulūbikum wa qulūbihinna, wa mā kāna lakum an tu'żū rasūlallāhi wa lā an tankiḥū azwājahū mim badihī abadān, inna żālikum kāna indallāhi aẓīmān. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi, kecuali jika kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu masak makanannya, tetapi jika kamu diundang, masuklah dan apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mengganggu Nabi sehingga dia malu kepadamu untuk menyuruhmu keluar. Allah tidak malu menerangkan yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu keperluan kepada mereka istri-istri Nabi, mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Kamu tidak boleh menyakiti hati Rasulullah dan tidak boleh pula menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah Nabi wafat. Sesungguhnya yang demikian itu sangat besar dosanya di sisi Allah. اِنْ تُبْدُوْا شَيْـًٔا اَوْ تُخْفُوْهُ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا In tubdū syai'an au tukhfūhu fa'innallāha kāna bikulli syai'in alīmān. Jika kamu menyatakan sesuatu atau menyembunyikannya, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. لَا جُنَاحَ عَلَيْهِنَّ فِيْٓ اٰبَاۤىِٕهِنَّ وَلَآ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ وَلَآ اِخْوَانِهِنَّ وَلَآ اَبْنَاۤءِ اِخْوَانِهِنَّ وَلَآ اَبْنَاۤءِ اَخَوٰتِهِنَّ وَلَا نِسَاۤىِٕهِنَّ وَلَا مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّۚ وَاتَّقِيْنَ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدًا Lā junāḥa alaihinna fī ābā'ihinna wa lā abnā'ihinna wa lā ikhwānihinna wa lā abnā'i ikhwānihinna wa lā abnā'i akhawātihinna wa lā nisā'ihinna wa lā mā malakat aimānuhunna, wattaqīnallāha, innallāha kāna alā kulli syai'in syahīdān. Tidak ada dosa atas mereka istri-istri Nabi Muhammad untuk berjumpa tanpa tabir dengan bapak-bapak mereka, anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara perempuan mereka, perempuan-perempuan mereka wanita-wanita muslimat, baik keluarga maupun bukan dan hamba sahaya yang mereka miliki. Bertakwalah kamu istri-istri Nabi kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا Innallāha wa malā'ikatahū yuṣallūna alan-nabiyyi, yā ayyuhal-lażīna āmanū ṣallū alaihi wa sallimū taslīmān. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. اِنَّ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ وَاَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِيْنًا Innal-lażīna yu'żūnallāha wa rasūlahū laanahumullāhu fid-dun-yā wal-ākhirati wa aadda lahum ażābam muhīnān. Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti menista Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat dan menyediakan bagi mereka azab yang menghinakan. وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا ࣖ Wal-lażīna yu'żūnal-mu'minīna wal-mu'mināti bigairi maktasabū faqadiḥtamalū buhtānaw wa iṡmam mubīnān. Orang-orang yang menyakiti mukminin dan mukminat, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, sungguh, mereka telah menanggung kebohongan dan dosa yang nyata. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا Yā ayyuhan-nabiyyu qul li'azwājika wa banātika wa nisā'il-mu'minīna yudnīna alaihinna min jalābībihinna, żālika adnā ay yurafna falā yu'żaina, wa kānallāhu gafūrar raḥīmān. Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ۞ لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْمُرْجِفُوْنَ فِى الْمَدِيْنَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُوْنَكَ فِيْهَآ اِلَّا قَلِيْلًا La'il lam yantahil-munāfiqūna wal-lażīna fī qulūbihim maraḍuw wal-murjifūna fil-madīnati lanugriyannaka bihim ṡumma lā yujāwirūnaka fīhā illā qalīlān. Sungguh, jika orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah tidak berhenti dari menyakitimu, pasti Kami perintahkan engkau Nabi Muhammad untuk memerangi mereka, kemudian mereka tidak lagi menjadi tetanggamu di Madinah, kecuali sebentar مَلْعُوْنِيْنَۖ اَيْنَمَا ثُقِفُوْٓا اُخِذُوْا وَقُتِّلُوْا تَقْتِيْلًا Malūnīna, ainamā ṡuqifū ukhiżū wa quttilū taqtīlān. dalam keadaan terlaknat. Di mana pun dijumpai, mereka akan ditangkap dan benar-benar dibunuh. سُنَّةَ اللّٰهِ فِى الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۚوَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا Sunnatallāhi fil-lażīna khalau min qablu, wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlān. Hukuman itu sebagai sunatullah yang berlaku terhadap orang-orang yang telah berlalu sebelum kamu. Engkau tidak akan mendapati perubahan pada sunatullah. يَسْـَٔلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوْنُ قَرِيْبًا Yas'alukan-nāsu anis-sāahti, qul innamā ilmuhā indallāhi, wa mā yudrīka laallas-sāata takūnu qarībān. Orang-orang bertanya kepadamu Nabi Muhammad tentang hari Kiamat. Katakanlah bahwa pengetahuan tentang hal itu hanya ada di sisi Allah.” Tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat. اِنَّ اللّٰهَ لَعَنَ الْكٰفِرِيْنَ وَاَعَدَّ لَهُمْ سَعِيْرًاۙ Innallāha laanal-kāfirīna wa aadda lahum saīrān. Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka neraka Sair yang menyala-nyala خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۚ لَا يَجِدُوْنَ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا ۚ Khālidīna fīhā abadān, lā yajidūna waliyyaw wa lā naṣīrān. dalam keadaan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka tidak akan memperoleh pelindung dan tidak pula penolong. يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوْهُهُمْ فِى النَّارِ يَقُوْلُوْنَ يٰلَيْتَنَآ اَطَعْنَا اللّٰهَ وَاَطَعْنَا الرَّسُوْلَا۠ Yauma tuqallabu wujūhuhum fin-nāri yaqūlūna yā laitanā aṭanallāha wa aṭanar-rasūlā. Pada hari ketika wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka. Mereka berkata, “Aduhai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat pula kepada Rasul.” وَقَالُوْا رَبَّنَآ اِنَّآ اَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاۤءَنَا فَاَضَلُّوْنَا السَّبِيْلَا۠ Wa qālū rabbanā innā aṭanā sādatanā wa kubarā'anā fa aḍallūnas-sabīlā. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar. رَبَّنَآ اٰتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيْرًا ࣖ Rabbanā ātihim ḍifaini minal-ażābi walanhum lanan kabīrān. Wahai Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar.” يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اٰذَوْا مُوْسٰى فَبَرَّاَهُ اللّٰهُ مِمَّا قَالُوْا ۗوَكَانَ عِنْدَ اللّٰهِ وَجِيْهًا ۗ Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā takūnū kal-lażīna āżau mūsā fa barra'ahullāhu mimmā qālū, wa kāna indallāhi wajīhān. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang dari Bani Israil yang menyakiti Musa, lalu Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka lontarkan. Dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wa qūlū qaulan sadīdān. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا Yuṣliḥ lakum amālakum wa yagfir lakum żunūbakum, wa may yuṭiillāha wa rasūlahū faqad fāza fauzan aẓīmān. Niscaya Dia Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar. اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ Innā araḍnal-amānata alas-samāwāti wal-arḍi fa abaina ay yaḥmilnahā wa asyfaqna minhā wa ḥamalahal-insānu, innahū kāna ẓalūman jahūlān. Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia manusia sangat zalim lagi sangat bodoh. لِّيُعَذِّبَ اللّٰهُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَالْمُشْرِكٰتِ وَيَتُوْبَ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ Liyuażżiballāhul-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-musyrikīna wal-musyrikāti wa yatūballāhu alal-mu'minīna wal-mu'mināti, wa kānallāhu gafūrar raḥīmān. Dengan demikian, Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan serta orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan. Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. .